MAKALAH
EKSTRAKURIKULER SEBAGAI PROGRAM LAYANAN
DALAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Peserta Didik
DOSEN PEMBIMBING
Abdul Goffar, S.Pd.I, M.Pd.I
Disusun Oleh :IV MPI B
Ulfa Elvitasari
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AT TAQWA BONDOWOSO
JL. HOS. COKROAMINOTO KADEMANGAN – BONDOWOSO
TAHUN AKADEMIK 2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas segala limpahan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Ekstrakurikuler Sebagai Program Layanan
Dalam Pendidikan di Sekolah”.
Dalam penyusunan makalah atau materi ini, tidak
sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran
dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, bimbingan
orang tua, teman-teman dan guru. Sehingga, kendala- kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa STAI At-taqwa Bondowoso.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Bondowoso, 28 Mei
2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang
Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Kegiatan
Ekstrakurikuler ................................................... 3
B. Tujuan Kegiatan
Ekstrakurikuler.......................................................... 4
C. Fungsi Kegiatan
Ekstrakurikuler .......................................................... 4
D. Jenis- Jenis
Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................... 5
E. Prinsip Program
Ekstrakurikuler .......................................................... 6
F. Partisipasi Siswa
Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler .............................. 7
G. Pembinaan Dalam
Kegiatan Ekstrakurikuler ....................................... 8
H. Format Kegiatan
Ekstrakurikuler ......................................................... 8
I. Pelaksanaan Kegiatan
Ekstrakurikuler ................................................. 9
J. Ekstrakurikuler
Sebagai Ciri Khas Sekolah ....................................... 10
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................ 12
Daftar Pustaka ............................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam upaya peningkatan mutu sumber
daya manusia Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam
rencana srategis (Renstra) Depdiknas 2005-2009 menekankan bahwa perspektif
pembangunan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan aspek intelektual saja
melainkan juga watak, moral, sosial, dan fisik peserta didik. Semua jenjang
lembaga pendidikan formal (Sekolah) mempunyai tugas untuk mensintesa itu semua.
Pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif sekolah. Secara Yuridis,
pengembangan kegiatan ekstrakurikuler memiliki landasan hukum yang kuat, karena
diatur dalam surat Keputusan Menteri yang harus dilaksanakan oleh sekolah,
salah satu keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang
kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif di sekolah pengaturan
kegiatan ekstrakurikuler dalam keputusan ini terdapat pada Bab 5 pasal 9 ayat 2
“pada tengah semester 1 dan 2 sekolah melakukan kegiatan olahraga dan seni (
porseni), karya wisata, lomba kreatifitas atau praktek pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan pendidikan seutuhnya.” Dalam bagian lampiran
keputusan mendiknas ini juga dinyatakan liburan sekolah atau madrasah selama
bulan ramadhan diisi dan dimanfaatkan untu melaksanakan berbagai kegiatan, yang
diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman atau amaliah agama termasuk
kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bermuatan moral.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
Pengertian Dari Kegiatan Ekstrakurikuler ?
2.
Apa
Saja Tujuan Dari Kegiatan Ekstrakurikuler ?
3.
Apa
Saja Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ?
4.
Apa
Saja Jenis-Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ?
5.
Apa
Saja Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler ?
6.
Bagaimana
Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler ?
7.
Bagaimana
Pembinaan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler ?
8.
Bagaimana
Format Kegiatan Ekstrakurikuler ?
9.
Bagaimana
Pelaksanaan Kegiatan Eksrakurikuler ?
10.
Mengapa
Eksrakurikuler Disebut Sebagai Ciri Khas Sekolah ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
Memahami Pengertian Dari Kegiatan Ekstrakurikuler .
2.
Untuk
Memahami Tujuan Dari Kegiatan Ekstrakurikuler.
3.
Untuk
Memahami Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler.
4.
Untuk
Memahami Jenis-Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler.
5.
Untuk
Memahami Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler.
6.
Untuk
Memahami Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler.
7.
Untuk
Memahami Pembinaan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler.
8.
Untuk
Memahami Format Kegiatan Ekstrakurikuler.
9.
Untuk
Memahami Mengenai Pelaksanaan Kegiatan Eksrakurikuler.
10.
Untuk
Memahami Eksrakurikuler Sebagai Ciri Khas Sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut arikunto. S, yang dimaksud
dengan program ialah sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan
di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran,
menyalurkan bakat dan minat untuk menonjolkan potensi diri yang belum terlihat
di luar kegiatan belajar mengajar, dan memperkuat potensi yang telah dimiliki
peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan beberapa kegiatan
yang diberikan kepada peserta didik di lembaga pendidikan yang bertujuan untuk
menonjolkan potensi diri yang belum terlihat diluar kegiatan belajar mengajar,
memperkuat potensi yang dimiliki peserta didik. Biasanya lembaga pendidikan
(sekolah) memiliki lebih dari lima kegiatan ekstrakurikuler, agar peserta didik
dapat memilih kegiatan yang diminatinya. Berikut ini beberapa contoh kegiatan
ekstrakuikuler yang terdapat di lembaga pendidikan:
1. Ekstra
Bola Basket
Ini merupakan program
khusus untuk mendalami bidang olahraga.
2. Ekstra
pramuka
Ekstra ini bertujuan
agar peserta didik mandiri dan disiplin.
3. Ekstra
tari
Ekstra ini bertujuan
agar sikap dan perilaku siswa menjadi lebih baik dan tidak menjurus kasar,
karena penari umumnya lemah lembut khususnya untuk melestarikan budaya
Indonesia.
4. Ekstra
karate atau perisai
5. Ekstra
komputer.[1]
B.
Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Menumbuh
kembangkan pribadi peserta didik
Menumbuh
kembangkan pribadi peserta didik yang sehat jasmani dan rohani, bertaqwa kepada
tuhan YME, memiliki kepribadian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial,
budaya dan alam sekitarnya, serta menanamkan sikap berbagai warga negara yang
baik dan bertanggung jawab melalui berbagi kegiatan positif dibawah tanggung
jawab sekolah.
2.
Tujuan
dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan
siswa beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.
3.
Mengembangkan
bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia
seutuhnya yang positif.
4.
Dapat
mengetahui, mengenal, serta membedakan antara hubungan satu pelajaran denga
mata pelajaran lainnya.
Lebih lanjut Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, menegaskan bahwa ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler
harus berpangkal pada kegiatan yang dapat menunjang serta dapat mendukung
program intrakurikuler dan program kurikuler.[2]
C.
Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler
1.
Pengembangan,
yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan
kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
2.
Sosial,
yaitu fungsi kegiata ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa
tanggung jawab sosial peserta didik.
3.
Rekreatif,
yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks,
menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangan.
4.
Persiapan
karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir
peserta didik.[3]
D.
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
1.
Krida,
meliputi kepramukaan, latihan dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
2.
Karya
Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja
(KIR), Kegiatan penguasaan keilmuan dan Kemampuan Akademik, Penelitian.
3.
Latihan/
lomba keberbakatan/ prestasi,
meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik,
teater, dan keagamaan.
4.
Seminar,
lokakarya, dan pameran/ bazar,
dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM,
keagamaan, dan seni budaya.[4]
Menurut Depdikbud kegiatan
ekstrakurikuler dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1.
Kegiatan
yang bersifat sesaat yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada
waktu-waktu tertentu saja. Misalnya : karyawisata dan bakti sosial.
2.
Kegiatan
yang bersifat kelanjutan yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
secara terus-menerus selama satu periode tertentu. Untuk menyelesaikan satu program kegiatan
ekstrakulikuler ini biasanya diperlukan waktu yang lama. Misalnya pramuka, PMR,
dan lain sebagainya.[5]
E.
Prinsip- Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler
Dengan berpedoman kepada tujuan dan
maksud kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat ditetapkan prinsip-prinsip
program ekstrakurikuler:
1.
Individual,
yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan
minat peserta didik masing-masing.
2.
Pilihan,
yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan
diikuti secara sukarela peserta didik.
3.
Keterlibatan
aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan
peserta didik secara penuh.
4.
Menyenangkan,
prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan
peserta didik.
5.
Etos
kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta
didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
6.
Kemanfaatan
sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk
kepentingan masyarakat.
Menurut Oteng Sutisna prinsip-prinsip
program ekstrakurikuler adalah:
1.
Semua
murid, guru, dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam usaha
meningkatkan program.
2.
Kerjasama
dalam tim adalah fundamental.
3.
Pembatasan-pembatasan
untuk partisipasi hendaknya dihindarkan.
4.
Prosesnya
adalah lebih penting daripada hasil.
5.
Program
hendaknnya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan dan minat
semua siswa.
6.
Program
hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
7.
Program
harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.
8.
Kegiatan
ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya bagi pengajaran
kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan sumber motivasi
yang kaya bagi kegiatan murid.[6]
F.
Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Partisipasi berasal dari bahasa
inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan bagian atau
pengikutsertaan.
Pengertian partisipasi menurut The
Liang Gie, yaitu partisipasi meliputi :
1.
Satu
aktifitas untuk membangkitkan perasaan diikutsertakan dalam organisasi.
2.
Ikutsertanya
bawahan dalam kegiatan organisasi.
Manfaat
partisipasi menurut Keith Davis mengemukakan manfaat prinsipil dari partisipasi
yaitu :
1.
Lebih
memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar.
2.
Dapat
digunakan kemampuan berpikir kreatif dari para anggotanya.
3.
Dapat
mengendalikan nilai-nilai martabat manusia, motivasi serta membangun
kepentingan bersama.
4.
Lebih
mendorong orang untuk bertanggungjawab.
5.
Lebih
memungkinkan untuk mengikuti perubahan-perubahan.
Hal-hal yang
mempengaruhi tumbuhnya partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler :
1.
Partisipasi
tanpa mengenal objek partisipasi yang berpartisipasi karena diperintahkan untuk
ikut.
2.
Berpartisipasi
karena yang bersangkutan telah mengenal ide baru tersebut, ada daya tarik dari
objek dan ada minat dai subjek.
3.
Berpartisipasi
karena yang bersangkutan telah meyakini bahwa ide tersebut memang baik.
4.
Berpartisipasi
karena yang bersangkutan telah melihat lebih detail tentang alternatif
pelaksanaan dan penerapan ide tersebut.
5.
Berpartisipasi
karena yang bersangkutan langsung memanfaatkan ide dan usaha pembangunan
tersebut untuk dirinya, keluarganya, dan masyarakat.[7]
G.
Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler
dapat berbeda-beda antara satu sekolah dengan sekolah lain. Berikut hal-hal
yang perlu diketahui oleh pembina ekstrakurikuler:
1.
Kegiatan
harus dapat meningkatkan pengayaan siswa yang beraspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.
2.
Memberikan
tempat serta penyaluran bakat dan minat sehingga siswa akan terbiasa dengan
kesibukan-kesibukan yang bermakna.
3.
Adanya
perencanaan dan persiapan serta pembinaan yang telah diperhitungkan masak-masak
sehingga program ekstrakurikuler mencapai tujuan.
4.
Pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler oleh semua atau sebagian siswa.[8]
H. Format Kegiatan Ekstrakurikuler
1.
Individual,
yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik secara
perorangan.
2.
Kelompok, yaitu
format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta
didik.
3.
Klasikal, yaitu
format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik satu kelas.
4.
Gabungan, yaitu
format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik antar kelas/ antar
sekolah/ marasah.
I.
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
1.
Tersedianya
Sarana
Sarana pendidikan adalah fasilitas yang diperlukan dalam proses
belajar-mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
Fasilitas atau sarana dibedakan menjadi dua jenis:
a.
Fasilitas
fisik yaitu segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibedakan yang
mempunyai peranan untuk memudahkan atau memperlancar suatu usaha.
b.
Fasilitas
uang yaitu segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai
akibat bekerjanya nilai uang.[9]
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada waktu dimana para siswa
mendapatkan waktu luang. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler akan menjadi pegangan
bagi guru dalam melaksanakan tugas pembina, bagi siswa yang menjadi pedoman
dalam merencanakan dan mengikuti program ekstrakurikuler, bagi administrator
mempermudah dalam memberikan dukungan sarana dan prasarana yang diperlukan dan
bagi kepala sekolah mempermudah dalam mengadakan supervisi.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan
dan keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor, dan tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang
terprogram dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan,
waktu, tempat dan pelaksanaan sebagaimana telah direncanankan.[10]
2.
Tersedianya
dana
Tersediaya dana ekstrakurikuler diartikan sebagai besarnya dana
yang disediakan oleh sekolah guna memberi kemudahan kepada peserta dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.[11]
3.
Keberadaan
jadwal kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada waktu dimana para siswa
mendapatkan waktu luang. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler akan menjadi pegangan
bagi guru dalam melaksanakan tugas pembina, bagi siswa yang menjadi pedoman
dalam merencanakan dan mengikuti program ekstrakurikuler, bagi administrator
mempermudah dalam memberikan dukungan sarana dan prasarana yang diperlukan dan
bagi kepala sekolah mempermudah dalam mengadakan supervisi.[12]
J. Ekstrakurikuler Sebagai Ciri Khas Sekolah
Kegiatan esktrakurikuler sekolah tidak hanya
pelengkap suatu proses kegiatan belajar mengajar, melainkan sarana agar siswa
memiliki nilai plus selain pelajaran akademis yang bermanfaat bagi kehidupan
bermasyarakat. Dalam praktiknya pelajaran ekstrakurikuler ini sering kali
menjadi ciri khas suatu sekolah.
Seperti dikemukakan Direktur Umum Ma’had Izzazuddin,
Ir. Sa’lihul Fajri Muchir sesuai karakter Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Izzuddin berbasis keagamaan maka ekstrakurikuler diupayakan memiliki ciri keislaman
dengan berdasarkan Al qu’ran dan Hadist. “Seperti berenang pelajaran ini
penting dan memang ada hadist yang mengemukakan agar setiap anak di ajari
berenang “.
Sejak tahun ajaran 2003-2004 menurutnya juga
diselenggarakan ekstrakurikuler tahsin dan tahfiz ( pelajaran memperbaiki
bacaan Al quran dan menghafal Al quran). Untuk dua ekstrakulikuler ini selain
dibimbing guru, sejumlah sekolah menurutnya juga dibimbing tenaga pengajar dari
luar.
Kedua ekstrakulikuler ini ditunjukkan bagi siswa
yang memang memiliki kemampuan menghafal diatas rata-rata. Sejak didirikan dua
tahun lalu menurutnya beberapa siswa SDIT mulai menghafal setengah juz
Al-quran. Kegiatan ekstrakurikuler tahsin dan tahfiz ini menurutnya sebagai
langkah antisipasi agar generasi mendatang tidak buta pada Alquran.[13]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur
sekolah, dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan
antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat untuk menonjolkan
potensi diri yang belum terlihat di luar kegiatan belajar mengajar, dan
memperkuat potensi yang telah dimiliki peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik, mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik, mengembangkan suasana
rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik , mengembangkan
kesiapan karir peserta didik
Kegiatan esktrakurikuler sekolah
tidak hanya pelengkap suatu proses kegiatan belajar mengajar, melainkan sarana
agar siswa memiliki nilai plus selain pelajaran akademis yang bermanfaat bagi
kehidupan bermasyarakat. Dalam praktiknya pelajaran ekstrakurikuler ini sering
kali menjadi ciri khas suatu sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Prihatin,
Eka. 2014. Manajemen Peserta didik. Bandung: ALFABETA.
Journal Siti Ubaidah, diakses pada tanggal 05/05/2018/18:15
[1] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 164-165
[2] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 160
[3] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 180-181
[4] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 181
[5] Journal Siti
Ubaidah, diakses pada tanggal 05/05/2018/18:15
[6] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 161
[7] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 161-163
[8] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 163
[9] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 164
[10] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 182
[11] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 164
[12] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 164
[13] Eka Prihatin,
Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 166
Tidak ada komentar:
Posting Komentar