Minggu, 05 Mei 2019

Makalah Manajemen Peserta Didik (Ekstrakurikuler sebagai program layanan dalam pendidikan di sekolah)


MAKALAH
EKSTRAKURIKULER SEBAGAI PROGRAM LAYANAN
DALAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Peserta Didik
DOSEN PEMBIMBING
Abdul Goffar, S.Pd.I, M.Pd.I






Disusun Oleh :IV MPI B
Ulfa Elvitasari




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AT TAQWA BONDOWOSO
JL. HOS. COKROAMINOTO KADEMANGAN – BONDOWOSO
TAHUN AKADEMIK 2018-2019


KATA PENGANTAR


              Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas segala limpahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Ekstrakurikuler Sebagai Program Layanan Dalam Pendidikan di Sekolah”.
Dalam penyusunan makalah atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, bimbingan orang tua, teman-teman dan guru. Sehingga, kendala- kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STAI At-taqwa Bondowoso.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.


Bondowoso, 28 Mei 2018

     Penyusun     




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A.    Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C.     Tujuan Masalah .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A.    Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................... 3
B.     Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler.......................................................... 4
C.     Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler .......................................................... 4
D.    Jenis- Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................... 5
E.     Prinsip Program Ekstrakurikuler .......................................................... 6
F.      Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler .............................. 7
G.    Pembinaan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler ....................................... 8
H.    Format Kegiatan Ekstrakurikuler ......................................................... 8
I.       Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................. 9
J.       Ekstrakurikuler Sebagai Ciri Khas Sekolah ....................................... 10
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12
A.    Kesimpulan ........................................................................................ 12
Daftar Pustaka ............................................................................................... 13

 


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis (Renstra) Depdiknas 2005-2009 menekankan bahwa perspektif pembangunan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan aspek intelektual saja melainkan juga watak, moral, sosial, dan fisik peserta didik. Semua jenjang lembaga pendidikan formal (Sekolah) mempunyai tugas untuk mensintesa itu semua.
Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif sekolah. Secara Yuridis, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler memiliki landasan hukum yang kuat, karena diatur dalam surat Keputusan Menteri yang harus dilaksanakan oleh sekolah, salah satu keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif di sekolah pengaturan kegiatan ekstrakurikuler dalam keputusan ini terdapat pada Bab 5 pasal 9 ayat 2 “pada tengah semester 1 dan 2 sekolah melakukan kegiatan olahraga dan seni ( porseni), karya wisata, lomba kreatifitas atau praktek pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan pendidikan seutuhnya.” Dalam bagian lampiran keputusan mendiknas ini juga dinyatakan liburan sekolah atau madrasah selama bulan ramadhan diisi dan dimanfaatkan untu melaksanakan berbagai kegiatan, yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman atau amaliah agama termasuk kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bermuatan moral.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Dari Kegiatan Ekstrakurikuler ?
2.      Apa Saja Tujuan Dari Kegiatan Ekstrakurikuler ?
3.      Apa Saja Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ?
4.      Apa Saja Jenis-Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ?
5.      Apa Saja Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler ?
6.      Bagaimana Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler ?
7.      Bagaimana Pembinaan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler ?
8.      Bagaimana Format Kegiatan Ekstrakurikuler ?
9.      Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Eksrakurikuler ?
10.  Mengapa Eksrakurikuler Disebut Sebagai Ciri Khas Sekolah ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk Memahami Pengertian Dari Kegiatan Ekstrakurikuler .
2.      Untuk Memahami Tujuan Dari Kegiatan Ekstrakurikuler.
3.      Untuk Memahami Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler.
4.      Untuk Memahami Jenis-Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler.
5.      Untuk Memahami Prinsip-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler.
6.      Untuk Memahami Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler.
7.      Untuk Memahami Pembinaan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler.
8.      Untuk Memahami Format Kegiatan Ekstrakurikuler.
9.      Untuk Memahami Mengenai Pelaksanaan Kegiatan Eksrakurikuler.
10.  Untuk Memahami Eksrakurikuler Sebagai Ciri Khas Sekolah.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut arikunto. S, yang dimaksud dengan program ialah sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat untuk menonjolkan potensi diri yang belum terlihat di luar kegiatan belajar mengajar, dan memperkuat potensi yang telah dimiliki peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan beberapa kegiatan yang diberikan kepada peserta didik di lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menonjolkan potensi diri yang belum terlihat diluar kegiatan belajar mengajar, memperkuat potensi yang dimiliki peserta didik. Biasanya lembaga pendidikan (sekolah) memiliki lebih dari lima kegiatan ekstrakurikuler, agar peserta didik dapat memilih kegiatan yang diminatinya. Berikut ini beberapa contoh kegiatan ekstrakuikuler yang terdapat di lembaga pendidikan:
1.      Ekstra Bola Basket
Ini merupakan program khusus untuk mendalami bidang olahraga.
2.      Ekstra pramuka
Ekstra ini bertujuan agar peserta didik mandiri dan disiplin.
3.      Ekstra tari
Ekstra ini bertujuan agar sikap dan perilaku siswa menjadi lebih baik dan tidak menjurus kasar, karena penari umumnya lemah lembut khususnya untuk melestarikan budaya Indonesia.
4.      Ekstra karate atau perisai
5.      Ekstra komputer.[1]

B.     Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler
1.      Menumbuh kembangkan pribadi peserta didik
Menumbuh kembangkan pribadi peserta didik yang sehat jasmani dan rohani, bertaqwa kepada tuhan YME, memiliki kepribadian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya, serta menanamkan sikap berbagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab melalui berbagi kegiatan positif dibawah tanggung jawab sekolah.
2.      Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.
3.      Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
4.      Dapat mengetahui, mengenal, serta membedakan antara hubungan satu pelajaran denga mata pelajaran lainnya.
Lebih lanjut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, menegaskan bahwa ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler harus berpangkal pada kegiatan yang dapat menunjang serta dapat mendukung program intrakurikuler dan program kurikuler.[2]

C.    Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler
1.      Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
2.      Sosial, yaitu fungsi kegiata ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
3.      Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
4.      Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.[3]

D.    Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
1.      Krida, meliputi kepramukaan, latihan dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
2.      Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Kegiatan penguasaan keilmuan dan Kemampuan Akademik, Penelitian.
3.      Latihan/ lomba keberbakatan/ prestasi, meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, dan keagamaan.
4.      Seminar, lokakarya, dan pameran/ bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, dan seni budaya.[4]
Menurut Depdikbud kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1.      Kegiatan yang bersifat sesaat yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja. Misalnya : karyawisata dan bakti sosial.
2.      Kegiatan yang bersifat kelanjutan yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus-menerus selama satu periode tertentu. Untuk  menyelesaikan satu program kegiatan ekstrakulikuler ini biasanya diperlukan waktu yang lama. Misalnya pramuka, PMR, dan lain sebagainya.[5]

E.     Prinsip- Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler
Dengan berpedoman kepada tujuan dan maksud kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat ditetapkan prinsip-prinsip program ekstrakurikuler:
1.      Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
2.      Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
3.      Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
4.      Menyenangkan, prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan peserta didik.
5.      Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
6.      Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
Menurut Oteng Sutisna prinsip-prinsip program ekstrakurikuler adalah:
1.      Semua murid, guru, dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program.
2.      Kerjasama dalam tim adalah fundamental.
3.      Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan.
4.      Prosesnya adalah lebih penting daripada hasil.
5.      Program hendaknnya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan dan minat semua siswa.
6.      Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
7.      Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai pendidikan  di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.
8.      Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya bagi pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.[6]

F.     Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan.
Pengertian partisipasi menurut The Liang Gie, yaitu partisipasi meliputi :
1.      Satu aktifitas untuk membangkitkan perasaan diikutsertakan dalam organisasi.
2.      Ikutsertanya bawahan dalam kegiatan organisasi.
Manfaat partisipasi menurut Keith Davis mengemukakan manfaat prinsipil dari partisipasi yaitu :
1.      Lebih memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar.
2.      Dapat digunakan kemampuan berpikir kreatif dari para anggotanya.
3.      Dapat mengendalikan nilai-nilai martabat manusia, motivasi serta membangun kepentingan bersama.
4.      Lebih mendorong orang untuk bertanggungjawab.
5.      Lebih memungkinkan untuk mengikuti perubahan-perubahan.
Hal-hal yang mempengaruhi tumbuhnya partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler :
1.      Partisipasi tanpa mengenal objek partisipasi yang berpartisipasi karena diperintahkan untuk ikut.
2.      Berpartisipasi karena yang bersangkutan telah mengenal ide baru tersebut, ada daya tarik dari objek dan ada minat dai subjek.
3.      Berpartisipasi karena yang bersangkutan telah meyakini bahwa ide tersebut memang baik.
4.      Berpartisipasi karena yang bersangkutan telah melihat lebih detail tentang alternatif pelaksanaan dan penerapan ide tersebut.
5.      Berpartisipasi karena yang bersangkutan langsung memanfaatkan ide dan usaha pembangunan tersebut untuk dirinya, keluarganya, dan masyarakat.[7]

G.    Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dapat berbeda-beda antara satu sekolah dengan sekolah lain. Berikut hal-hal yang perlu diketahui oleh pembina ekstrakurikuler:
1.      Kegiatan harus dapat meningkatkan pengayaan siswa yang beraspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
2.      Memberikan tempat serta penyaluran bakat dan minat sehingga siswa akan terbiasa dengan kesibukan-kesibukan yang bermakna.
3.      Adanya perencanaan dan persiapan serta pembinaan yang telah diperhitungkan masak-masak sehingga program ekstrakurikuler mencapai tujuan.
4.      Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh semua atau sebagian siswa.[8]

H.    Format Kegiatan Ekstrakurikuler
1.      Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.
2.      Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.
3.      Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik satu kelas.
4.      Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik antar kelas/ antar sekolah/ marasah.

I.       Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
1.      Tersedianya Sarana
Sarana pendidikan adalah fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar-mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Fasilitas atau sarana dibedakan menjadi dua jenis:
a.       Fasilitas fisik yaitu segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibedakan yang mempunyai peranan untuk memudahkan atau memperlancar suatu usaha.
b.      Fasilitas uang yaitu segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang.[9]
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada waktu dimana para siswa mendapatkan waktu luang. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler akan menjadi pegangan bagi guru dalam melaksanakan tugas pembina, bagi siswa yang menjadi pedoman dalam merencanakan dan mengikuti program ekstrakurikuler, bagi administrator mempermudah dalam memberikan dukungan sarana dan prasarana yang diperlukan dan bagi kepala sekolah mempermudah dalam mengadakan supervisi.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor, dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pelaksanaan sebagaimana telah direncanankan.[10]




2.      Tersedianya dana
Tersediaya dana ekstrakurikuler diartikan sebagai besarnya dana yang disediakan oleh sekolah guna memberi kemudahan kepada peserta dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.[11]
3.      Keberadaan jadwal kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada waktu dimana para siswa mendapatkan waktu luang. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler akan menjadi pegangan bagi guru dalam melaksanakan tugas pembina, bagi siswa yang menjadi pedoman dalam merencanakan dan mengikuti program ekstrakurikuler, bagi administrator mempermudah dalam memberikan dukungan sarana dan prasarana yang diperlukan dan bagi kepala sekolah mempermudah dalam mengadakan supervisi.[12]

J.      Ekstrakurikuler Sebagai Ciri Khas Sekolah
Kegiatan esktrakurikuler sekolah tidak hanya pelengkap suatu proses kegiatan belajar mengajar, melainkan sarana agar siswa memiliki nilai plus selain pelajaran akademis yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat. Dalam praktiknya pelajaran ekstrakurikuler ini sering kali menjadi ciri khas suatu sekolah.
Seperti dikemukakan Direktur Umum Ma’had Izzazuddin, Ir. Sa’lihul Fajri Muchir sesuai karakter Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Izzuddin berbasis keagamaan maka ekstrakurikuler diupayakan memiliki ciri keislaman dengan berdasarkan Al qu’ran dan Hadist. “Seperti berenang pelajaran ini penting dan memang ada hadist yang mengemukakan agar setiap anak di ajari berenang “.
Sejak tahun ajaran 2003-2004 menurutnya juga diselenggarakan ekstrakurikuler tahsin dan tahfiz ( pelajaran memperbaiki bacaan Al quran dan menghafal Al quran). Untuk dua ekstrakulikuler ini selain dibimbing guru, sejumlah sekolah menurutnya juga dibimbing tenaga pengajar dari luar.
Kedua ekstrakulikuler ini ditunjukkan bagi siswa yang memang memiliki kemampuan menghafal diatas rata-rata. Sejak didirikan dua tahun lalu menurutnya beberapa siswa SDIT mulai menghafal setengah juz Al-quran. Kegiatan ekstrakurikuler tahsin dan tahfiz ini menurutnya sebagai langkah antisipasi agar generasi mendatang tidak buta pada Alquran.[13]



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat untuk menonjolkan potensi diri yang belum terlihat di luar kegiatan belajar mengajar, dan memperkuat potensi yang telah dimiliki peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik, mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik, mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik , mengembangkan kesiapan karir peserta didik
Kegiatan esktrakurikuler sekolah tidak hanya pelengkap suatu proses kegiatan belajar mengajar, melainkan sarana agar siswa memiliki nilai plus selain pelajaran akademis yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat. Dalam praktiknya pelajaran ekstrakurikuler ini sering kali menjadi ciri khas suatu sekolah.





DAFTAR PUSTAKA
Prihatin, Eka. 2014. Manajemen Peserta didik. Bandung: ALFABETA.
Journal Siti Ubaidah, diakses pada tanggal 05/05/2018/18:15



[1] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 164-165
[2] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 160
[3] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 180-181
[4] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 181
[5] Journal Siti Ubaidah, diakses pada tanggal 05/05/2018/18:15
[6] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 161
[7] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 161-163
[8] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 163
[9] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 164
[10] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 182
[11] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 164
[12] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 164
[13] Eka Prihatin, Manajemen Peserta didik, Bandung: ALFABETA, 2014, Hal: 166

Tidak ada komentar:

Posting Komentar